Pandemi membawa disrupsi di segala lini kehidupan. Salah
satunya adalah bidang pendidikan. Enam bulan sudah pembelajaran dilaksanakan
secara daring. Dan ini akan berlanjut hingga akhir tahun.
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah salah satu beban studi
mahasiswa Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum (FASIH) IAIN Tulungagung. PPL
ditempuh pada semester ganjil tepatnya di semester tujuh. Sebelum pandemi
menjangkit, PPL FASIH dilaksanakan di Pengadilan Agama dan Pengadilan Negeri di
wilayah Karesidenan Kediri. Corona yang mewabah menyebabkan agenda PPL berubah.
PPL tetap dilaksanakan di semester ganjil 2020-2021 secara
virtual. Ada 2 model yang ditawarkan Laboratorium FASIH sebagai penanggung
jawab PPL Virtual Dari rumah (PPL VDR). Pertama, PPL VDR pada lembaga-lembaga
yang sesuai dengan jurusan masing-masing mahasiswa. Ada tiga jurusan di FASIH
IAIN Tulungagung, Hukum Keluarga Islam (HKI), Hukum Ekonomi Syariah (HES), dan
Hukum Tata Negara (HTN). Kedua, PPL VDR dengan analisis video.
Saya mendapatkan tugas sebagai Dosen Pendamping Lapangan
(DPL) PPL VDR analisis video. Ada empat tugas mahasiswa PPL VDR berbasis video.
Pertama, melakukan pengamatan video proses beracara di Pengadilan Agama dan
Pengadilan Negeri. Kedua, mencermati tiga video yang berhubungan dengan jurusan
mahasiswa. Semua video yang dianalisis oleh mahasiswa sudah dikonsultasikan
sebelumnya dengan ketua jurusan masing-masing. Ketiga, menyusun laporan PPL
VDR. Keempat, membuat video simulasi beracara di pengadilan. Video ini bisa
dibuat baik secara indovidu maupun kelompok.
Agenda PPL VDR yang diawali dengan pembekalan selama dua hari. Pembekalan secara virtual menghadirkan praktisi di bidang hukum yang kompeten. Hakim Pengadilan Agama dan Pengadilan Negeri menyampaikan materi tentang beracara di pengadilan secara elektronik, e-court. Anggota DPRD mempresentasikan tentang legislasi peraturan daerah. Advokat menyajikan materi tentang layanan bantuan hukum di era pandemi. Saya mengharuskan mahasiswa bimbingan untuk merekam pembekalan selama dua hari dalam sebuah catatan. Selanjutnya mahasiswa mengunggah tulisannya di akun facebook masing-masing.
Tepat tanggal 1 September 2020 PPL VDR gelombang satu
dimulai. Pembukaan PPL VDR dengan menggunakan zoom meeting saya pergunakan
untuk mengkomunikasikan kembali tentang apa saja yang dilaksanakan selama 4
minggu. Saya membuat time schedule sebagai pedoman bagi mahasiswa agar
tugas dan kewajiban mereka bisa dilaksanakan tepat waktu.
Mahasiswa melaksanakan tugas pengamatan video selama tiga
minggu. Minggu pertama mengamati video beracara di Pengadilan Agama. Minggu
kedua mencermati video beracara di Pengadilan Negeri dan satu video keprodian.
Minggu ketiga mempelajari dua video keprodian. Dalam proses pengamatan,
mahasiswa menggali permasalahan yang ada dalam video. Berikutnya mahasiswa
menganalisis permasalahan berdasarkan konsep, teori, dan peraturan
perundang-undangan yang relevan. Mahasiswa mengirimkan hasil pengamatan dan
analisis kepada saya setiap akhir pekan melalui surat elektronik. Setiap
minggu, mahasiswa juga mengunggah catatan kegiatan PPL VDR berbasis video yang telah
dilakukan di akun facebook.
Minggu keempat mahasiswa melakukan pembuatan video simulasi beracara di pengadilan. Ada dua opsi yang ditawarkan dalam buku pedoman, secara kelompok atau individual. Kelompok yang saya bimbing memilih opsi individual. Di awal pekan, ketua mengkoordinir anggotanya tentang siapa memerankan sebagai apa. Berdasarkan kesepakatan ada dua jenis persidangan yang diangkat sebagai tema video, sidang gugatan pemberhentian PNS di PTUN dan sidang perkara pencurian kendaraan bermotor. Sebelum proses pengambilan video dilakukan, transkrip monolog disusun oleh tiap mahasiswa.
“Kesannya seperti tugas mata kuliah, Bu. Tapi pas di akhir
terbantu sekali untuk pembuatan laporan, karena sudah punya bahan yang cukup”, ujar
salah satu mahasiswa.
“Alhamdulillah, dengan dibuatkannya time schedule
jadi lebih mudah mengerjakan, Bu. Karena banyak teman dari kelompok lain yang
kebingungan mengerjakan”, tanggapan mahasiswa lainnya.
Tugas yang awalnya terasa berat, ternyata sangat membantu
dalam penyusunan laporan mahasiswa. Bukan tanpa alasan, saya mengharuskan
mahasiswa untuk mengirimkan lembar pengamatan dan analisis setiap minggu.
Selain untuk mencicil laporan juga untuk antisipasi kehilangan dokumen jika
terjadi hal-hal yang tidak terduga. Unggahan di akun facebook bisa
dijadikan bukti otentik bahwa mahasiswa sudah melakukan PPL VDR.
Pandemi belum beranjak pergi. PPL virtual harus dijalani. Mati
gaya bukanlah opsi.
Malang, 2 Oktober 2020
2 Comments
Dosen Pembimbing Lapangan yang sungguh luar biasa,, Saya jadi ingin PPL lagi bu rasanya 😀
ReplyDeleteWkwkwkwk PPL keluarga sakinah boleh juga🎉
Delete